
MELANGGAR TATA TERTIB SEKOLAH
Di tengah lingkungan yang sibuk dan ramai, sebuah sekolah kejuruan yang bernama SMKN 1 KERTAJATI menjadi pusat pendidikan yang terkenal. Sekolah ini dikenal karena menghasilkan siswa-siswa yang sangat disiplin dan berprestasi. Namun, ada seorang siswa di SMKN 1 KERTAJATI yang hidupnya penuh dengan melanggar tata tertib sekolah. Nama siswa itu adalah Renal.
Renal adalah seorang remaja berusia 17 tahun. Dia memiliki bakat luar biasa dalam hal akademik dan olahraga, namun dia terobsesi dengan aturan dan batasan yang telah ditetapkan oleh sekolah itu sendiri. Dia merasa bahwa aturan-aturan tersebut membatasi kreativitas dan kebebasannya. Seiring waktu berlalu, Renal semakin bosan dengan kekangan yang diberikan oleh sekolah tersebut.
Suatu hari,Renal memutuskan untuk melakukan perlawanan kecil terhadap tata tertib sekolah. Dia memutuskan untuk mengabaikan tugas-tugas sekolah dan memilih untuk bersenang-senang dengan teman-temannya. Dia juga memakai seragam yang tidak sesuai aturan, yaitu menggunakan celana pendek dan sepatu kets. Renal tahu bahwa tindakannya melanggar tata tertib sekolah, namun rasa kemanusiaannya yang terpendam mendorongnya untuk bertindak.
Melihat perubahan dalam perilaku Renal, teman-teman sekolahnya mulai tertarik dan memutuskan untuk mengikuti langkah-langkahnya. Mereka membebaskan diri dari tata tertib dan bekerja sama untuk mengadakan aksi perlawanan terhadap sekolah.
Renal dan kelompoknya mulai melakukan berbagai kegiatan yang melanggar tata tertib sekolah. Mereka menggelar pesta liar di ruang kelas setelah jam pelajaran berakhir, melukai sekolah pada hari libur, dan mengorganisir pertandingan sepak bola di halaman sekolah. Renal tahu bahwa tindakan mereka mempunyai konsekuensi, namun dia merasa bahwa itu adalah satu-satunya cara untuk membebaskan diri dari kungkungan aturan yang mengkekang mereka.
Sementara itu,pak Ahmad sebagai kepala sekolah merasa cemas dengan perubahan perilaku Renal dan teman-temannya. Dia tahu bahwa mereka tidak menerima konsekuensi dari tindakan mereka, dan itu dapat merusak reputasi sekolah.pak Ahmad memutuskan untuk mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kekacauan yang Renal dan kelompoknya yang di sebabkan.
Pak Ahmad memanggil Renal dan teman-temannya untuk menghadapinya. Dia dengan tegas menyampaikan betapa pentingnya aturan sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk belajar. Pak Ahmad juga mencoba memahami motivasi mereka untuk melanggar tata tertib sekolah, namun dia tetap menekankan bahwa tindakan mereka tidak dapat dibiarkan begitu saja.
Mendengar nasehat pak ahmad,Renal mulai merenungkan tindakannya. Dia menyadari bahwa, meskipun frustrasi dengan aturan sekolah, melanggarnya bukanlah cara yang tepat untuk mengekspresikan kebebasan dan kreativitasnya.Renal menyadari bahwa ada cara lain yang lebih baik untuk menyampaikan aspirasinya dan membantu meningkatkan lingkungan sekolah.
Setelah pertemuan itu, Renal dan teman-temannya memutuskan untuk membentuk kelompok diskusi. Mereka mempresentasikan ide-ide mereka secara tertib dan berusaha untuk mendapatkan dukungan dari siswa-siswa lainnya. Mereka melihat bahwa ada beberapa aturan yang perlu diperbaiki agar sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.
Mereka menyusun proposal yang rasional dan mengadakan pertemuan dengan dewan sekolah. Mereka dengan penuh tanggung jawab menyampaikan aspirasi mereka dengan sopan dan menjelaskan alasan mengapa aturan tersebut perlu direvisi. Hal ini membuat kepala sekolah terkesan dengan kecintaan mereka terhadap sekolah dan keberanian mereka untuk menyuarakan pendapat.
Akhirnya, setelah beberapa perundingan, beberapa aturan yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa berhasil direvisi. Mereka mencapai kesepakatan yang adil dan sejalan dengan perkembangan pendidikan saat ini.
Dari kisah Renal dan teman-temannya, kita dapat memahami pentingnya aturan dan tata tertib dalam menjaga ketertiban dan keamanan sekolah. Namun, kita juga harus membuka pintu untuk mendengar aspirasi dan kebutuhan siswa. Melalui komunikasi yang baik dan rencana yang terorganisir, kita dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.Dan melanggar tata tertib sekolah bukanlah cara yang tepat untuk mengekspresikan ketidakpuasan terhadap aturan. Lebih baik mencari cara yang konstruktif untuk menyampaikan pendapat dan berkolaborasi dengan pihak sekolah guna mencapai perubahan yang positif.